Ini adalah lanjutkan pembahasan sebelumnya
Apa itu dimensi, sebelumnya ini barang ada sejarahnya. Dulu banget, itu para ilmuan ingin menguji apakah rumus yang dibuat apakah sesuai dengan besaran awalnya,
Apakah gaya sama dengan massa dikalikan dengan percepatnya,
Gaya = massa percepatan
= kg m/s2 = kgms-1
Nah untuk menjawab itu lahirlah yang namanya dimensi sebagai symbol fisis.
Definisi Dimensi adalah cara untuk menyusun suatu besaran yang susunannya berdasarkan besaran pokok dengan menggunakan lambang / huruf tertentu yang ditempatkan dalam kurung siku.
Dimensi dari besaran pokok dapat kawan lihat pada tabel postingan sebelumnya. Nih cekidot….
No |
Besaran Pokok
|
Satuan SI
|
|||
Nama Besaran
|
Simbol
|
Nama satuan
|
Simbol
|
Dimensi
|
|
1. | Panjang | l | Meter | m | L |
2. | Massa | m | Kilogram | Kg | M |
3. | Waktu | t | Sekon | s | T |
4. | Suhu | T | Kelvin | K | Ɵ |
5. | Kuat Arus | i | Ampere | A | I |
6. | Intesitas Cahaya | L | Candela | Cd | J |
7. | Jumlah Molekul Zat | N | Mole | Mol | N |
Dengan mengetahui satuan yang dimilik dari suatu besaran, kawan dapat menentukan rumus dimensi besaran turunan lainnya.
Contoh : Dimensi dari besaran pokok panjang dengan satuan meter adalah [L], dimensi dari besaran pokok Massa dengan satuan kg adalah [M]. Untuk menuliskan dimensi dari besaran turunan dapat kawan lihat sebagai berikut :
- Massa jenis ((ρ) memiliki satuan kg/m³ dengan dimensi = [M]/[L]³ ditulis [M][L]¯³
-
Kecepatan (v) adalah perubahan posisi benda (perpindahan) tiap satuan waktu mempunyai satuan m/s dengan dimensi = L/T ditulis LT¯¹
-
Percepatan (a) adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu, mempunyai satuan m/s² dengan dimensi = L/T² ditulis LT¯²
Pasti sudah paham tentang dengan dimensi kan….oke
Perlu diingat kalau ada rumus ujilah kebenaranya dengan menggunakan dimensi. Intinya adalah ruas kanan dan kiri harus sama dimensinya. Oke….
Terus gimana dengan angka penting?
Kalau kegiatan mengukur dengan menggunakan alat ukur seperti jangka sorong misalnya, kawan tentu akan memperoleh hasil pengukuran berupa angka-angkakan bukanya huruf-huruf. Sebagai contoh, saat kawan mengukur diameter tabung, kawan mempeoleh angka 3,24 cm. Maka angka 3 dan 2 merupakan angka pasti dan angka 4 merupakan angka taksiran sesuai ketelitian alat ukur.
Itu yang namanya Angka pasti atau eksak merupakan angka hasil pengukuran yang tidak diragukan nilainya. Angka taksiran merupakan angka hasil pengukuran yang masih diragukan nilainya bahasa kerenya masih abu-abu.
Semua angka hasil pengukuran merupakan Angka Penting. Jadi Angka penting terdiri dari angka pasti yang terbaca pada skala alat ukur dan angka taksiran ( perkiraan) yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Oleh karena itu, jumlah angka penting hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan Mistar, jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup tentunya akan berbeda, sesuai dengan tingkat ketelitian masing-masing alat ukur tersebut. Oke…..
Aturan menentukan jumlah Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : hasil pengukuran panjang pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah angka pentingnya ada 3 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan angka nol, adalah angka penting. Contoh : Hasil menimbang sebuah mangga, adalah 507,09 gram. Pastilah 5 angka penting.
3. semua angka nol yang berguna untuk tempat titik desimal bukan angka penting (letaknya didepan angka bukan nol) nah kalau 0,007 punya 1angka penting , kalau 052 ya 2 angka penting
4. semua angka nol yag terletak dibelakag angka bukan nol yg terakhir, tapi didepan tkawan desimal adalah angka penting. Kayak gini 4560, dia punya 4angka penting, trus kalau 3000, 4 angka penting
5. semua angka nol yang terletak dibelakag angka bukan nol yg terakhir dan dibelakang tkawan desimal adalah angka penting. contoh 65,000 sama dengan 5 angka penting , 7,00 ada 3 angka penting.
Eh gimana kalau pake notasi ilmiah
Nah ni jawabanya
Jenis Besaran | Nilai | Banyaknya angka penting |
Massa Bumi | 5,98 x 1024 kg | 3 |
Massa Elektron | 91 x 1031 kg | 2 |
Bilangan Avogadro | 6,02 x 1023 partikel/mol | 3 |
Konstanta planck | 6,26 x 10-34 J.s | 3 |
1) Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka angka penting hanya boleh terdapat satu
Angka Taksiran saja. Contoh misalnya seperti :
Angka 0 dan angka 7 di belakang koma adalah angka taksiran. Oleh karena dalam pengoperasian tidak boleh ada 2 angka taksiran, maka hasil penjumlahan tersebut adalah 2,81 (dibulatkan ke atas)
2) Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka penting yang paling sedikit. Contoh lagi misalnya:
Dari operasi perkalian tersebut, angka penting yang paling sedikit berjumlah dua. Oleh karena hasil perkalian maupun pembagian mengandung angka penting yang paling sedikit, maka hasil perkalian kedua bilangan di atas adalah 2,3
3) Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5 dihilangkan, Jika angkanya tepat sama dengan 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap. ex : 2,348 ditulis 2.35 2,605 ditulis 2,60 Jadi, gampangkan…..gak perlu dihapal cukup di pahami saja. Oke….
Artikel Terkait
0 komentar:
Post a Comment