Komunikasi merupakan aktivitas yang paling esensial dalam kehidupan manusia. Kurang lebih 70% dari waktu bangun kita dipergunakan untuk berkomunikasi. Keberhasilan seseorang pun dapat dilihat dari keterampilannya dalam berkomunikasi. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian.
Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Atau dengan kata lain, ilmu komunikasi juga berkaitan erat dengan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, yaitu Psikologi. Akan tetapi, komunikasi bukanlah subdisiplin ilmu dari psikologi. Justru komunikasi dipelajari oleh disiplin-disiplin ilmu yang lain, seperti psikologi dan sosiologi.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan "komunikasi" itu? Ada banyak sekali definisi dari "komunikasi". Definisi-Definisi yang timbul tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai perspektif seperti mekanistis, sosiologistis, atau psikologistis. Komunikasi sebagai aktivitas esensial manusia, memiliki makna yang benar-benar luas. Mulai dari penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau organisme.
Sederhananya, komunikasi merupakan proses penyampaian informasi yang diterima oleh alat-alat indera, ke bagian otak. Informasi itu bisa berasal dari lingkungan, organisme lainnya, atau dari diri sendiri. Ditinjau dari sudut pandang ilmu Biologi, proses penyampaian informasi itu sendiri merupakan suatu proses yang teramat rumit dan kompleks. Hasil dari sinergi otak dengan berbagai alat indera dan organ-organ tubuh, serta melibatkan jutaan sel syaraf di otak dan seluruh bagian tubuh.
Tetapi, hal yang dibahas dalam psikologi adalah analisis terhadap seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi itu. Pada diri komunikan, psikologi berusaha merumuskan karakteristik pihak komunikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Sedangkan pada pihak komunikator, psikologi menganalisa bagaimana suatu keberhasilan komunikasi (komunikasi efektif) bisa terjadi. Selain itu, psikologi juga menganalisis bagaimana sebuah
stimulus bisa menimbulkan respons pada individu atau bagaimana suatu aktivitas komunikasi bisa menimbulkan suatu akibat.
Tujuan manusia berkomunikasi adalah untuk menghasilkan suatu tindakan komunikasi efektif. Atau dengan kata lain, menyampaikan apa yang ada di pikiran komunikator, agar sama dengan apa yang dipikirkan oleh pihak komunikan. Komunikasi yang efektif ini, setidaknya menimbulkan lima hal, yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik serta tindakan.
Disinilah peranan psikologi dalam komunikasi. Selain menganalisis penyebab, dampak dll, psikologi juga berusaha menemukan apa cara yang paling baik untuk menimbulkan komunikasi efektif. Dengan mempelajari psikologi, komunikasi yang akan kita lakukan dapat dilancarkan dengan cara yang terbaik. Selain itu, dampak dari komunikasi yang dilakukan pun dapat diprediksikan.
Itulah konsep dari psikologi komunikasi. Psikologi komunikasi berusaha untuk menganalisis proses berkomunikasi antar individu atau dengan diri sendiri, dengan sejelas-jelasnya. Bila suatu komunikasi telah berhasil, maka tujuan yang ingin kita tuju pun dapat dicapai. Selain itu kepribadian yang kita miliki pun akan berkembang dengan baik.
Referensi
Rakhmat, Jalaludin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosadakarya.
Artikel Terkait
0 komentar:
Post a Comment