Friday, May 17, 2013

Bagaimana materi dapat mentranfer panas ?

Materi yang panas dan dingin tentu berbeda dengan energi kinetik atom / molekul. Suhu (yang diukur pada skala temperatur absolut) sebanding dengan energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu material.

Biasanya kita mengklasifikasikan gerakan panas sesuai dengan tiga proses, konduksi panas, transfer radiasi dan konveksi.

Perpindahan kalor secara konveksi terjadi dalam fluida, karena bergerak materi bergerak jadi kalornya pun ikut bergerak. Dan tentunya hal ini menjadi pertimabngan misalnya dalam menata rumah dan biasanya orang mengisolasi dinding dengan serat untuk menghambat gerakan udara. Transfer radiasi panas terjadi ketika objek panas memancarkan radiasi elektromagnetik (cahaya) dan radiasi elektromagnetik membawa energi ke tempat yang berbeda. Kita bisa melihat energi cahaya yang datang dari matahari atau bahkan bola lampu, tetapi ada lebih banyak energi pada panjang gelombang yang lebih panjang di bagian inframerah atau spektrum yang tidak dapat kita lihat. Energi radiasi perjalanan melalui meterial (seperti udara) yang transparan, atau semacanya lah, untuk bagian tertentu spektrum yang membawa kaalor. (Distribusi energi yang dipancarkan sebagai perubahan cahaya dengan suhu obyek yang memancarkan. Kita sebut saja "putih panas" yang berarti itu adalah pada suhu tinggi.)

Sedangkan perpindahan panas melalui konduksi yang kita amati ketika penjalaran kalor melalui benda padat. Jika salah satu bagian dari sebuah objek itu lebih panas dari yang lain, yaitu molekul-molekul pada bagian yang memiliki lebih banyak energi kinetik. Jika tidak terganggu, energi panas di titik panas tersebut secara bertahap menyebar ke seluruh objek melalui konduksi termal panas. Konduksi termal bisa dikatakan sebagi partikel energik yang tabrakan dengan tetangganya sehingga energinya berkurang akibatnya energy tersebut tersalurkan pada molekul tetangga. Proses ini terjadi dalam jutaan kali setiap detik antara molekul tetangga. Anggap saja sedekah yang tak sebarapa hingga begitu efektif untuk proses diman kondisi akan stabil dan merata tiap bagianya.
Mungkin bisa dikatakan molekul saling bersedekah sehingga tiada yang kaya dan miskin terhadap energy kalor masing-masing. Semoga kita juga bisa begitu ya….

Jangan Lupa Komentarnya ? ya

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment