Thursday, May 16, 2013

Konveksi dalam kehidupan sehari-hari

Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan benda.
Nah agar lebih jelasnya konveksi biasa di jeaskan pada fenomena merebus air. Ketika air di dalam sebuah wadah dipanaskan dengan api, kalor berpindah dari api (suhu tinggi) ke wadah (suhu rendah) secara konduksi dan radiasi. Selanjutnya kalor berpindah dari wadah (suhu lebih tinggi) ke air yang berada di dekat wadah (suhu lebih rendah) secara konduksi. Adanya tambahan kalor menyebabkan suhu air yang berada di dekat wadah meningkat. Meningkatnya suhu air mengakibatkan air memuai atau volume air bertambah. Karena volume air bertambah maka massa jenis air berkurang. Air yang berada di dekat alas wadah mempunyai suhu lebih tinggi dibandingkan dengan air yang berada di sebelah atasnya. Dengan kata lain, air yang berada di dekat alas wadah mempunyai volume lebih besar dan massa jenisnya lebih kecil, sedangkan air yang berada di sebelah atasnya mempunyai volume lebih kecil dan massa jenisnya lebih besar. Adanya perbedaan massa jenis menyebabkan air yang berada di permukaan wadah, yang mempunyai massa jenis lebih besar, bergerak ke bawah dan air yang berada di dekat alas wadah, yang mempunyai massa jenis lebih kecil, bergerak ke atas. Proses ini terjadi secara terus menerus hingga semua air yang berada di dalam mempunyai suhu yang sama (Jika tekanan udara 1 atmosfer maka air di dalam wadah mengalami penguapan alias mendidih pada suhu 100 oC).
Nah konveksi hanya terjadi pada wujud cair dan gas dalam hal ini misalnya udara dan air.
Konveksi yang terjadi di air bisa dijelaskan pada kasus diatas, lalu bagaimana dengan udara? Contoh sederhanya adalah saat suhu udara ruangan kamar kita panas maka udara dalam kamar berada dalam kondisi tekanan tinggi, sehingga udara keluar melalui ventilasi kamar. Ini merupakan fenomena konveksi.
Nah aga lebih dipahami lagi coba kita tinjau studi kasus angin darat dan angin laut
ANGIN LAUT
Angin laut adalah udara yang bergerak dari lautan ke daratan. Angin laut terjadi pada siang hari, saat matahari mulai memancarkan panasnya. daratan yang merupakan benda padat dapat menyerap panas matahari jauh lebih cepat daripada lautan yang merupakan benda cair. Karena suhu di atas daratan lebih tinggi daripada suhu diatas lautan, udara di atas daratan pun lebih cepat menjadi panas dan naik. Tempat yang ditinggalkannya akan segera diisi udara dari lautan yang berpindah ke tempat ke atas daratan sehingga terjadilah angin laut. Tentunya ini berkaitan dengan massa jenis udara sama dengan kasus merebus air. Karena masa jenis udara diatas laut lebih tinggi(pengaruh suhu lebih rendah) maka meuju darat yang massa jenisnya lebih rendah.
ANGIN DARAT
Angin darat adalah udara yang bergerak dari daratan ke lautan. Angin darat umumnya terjadi pada malam hari, saat matahari sudah tidak memancarkan panasnya. daratan ang lebih cepat menyerap panas matahari akan melepaskan panas itu dengan lebih cepat pula. Maka, suhu diatas daratan segera menjadi lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu diatas lautan. Karena suhu di atas lautan lebih panas, udara yang terdorong ke atas akibat panaspun lebih banyak terjadi diatas lautan. Karena tekanan udara diatas lautan lebih rendah (banyak tempat kosong yang ditinggalkan oleh udara yang naik), maka udara dingin dari atas daratan pun mengalir ke lautan untuk mengisi tempat yang kosong tersebut sehingga terjadilah angin darat. Dan kasusunya adalah kebalikan angina laut.
Kalau intensitas terhadap waktunya, maka Terjadinya Angin Darat dan Angin Laut Pada malam hari, suhu di daratan cepat turun dari pada di laut. Oleh karena itu, tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yang disebut angin darat. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00 (pukul 9 malam). Embusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Pada siang hari, suhu di daratan lebih cepat naik dari pada suhu di laut. Tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada tekanan udara di atas lautan. Akibatnya, terjadilah angin yang berembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut. Angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00. Makin siang, embusan angin makin kuat. Embusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore. Angin darat dan angin laut dimanfaatkan para nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Pada malam hari, para nelayan berlayar menggunakan perahu-perahunya ke tengah laut. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut. Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan memanfaatkan angin laut.

Jangan Lupa Komentarnya ? ya
Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment