Friday, May 24, 2013

Kok bisa Lampu Neon Lebih Hemat?

Pasti lampu neon(tube lamp) sudh familiah di telinga pembaca kan, nah bagaimana cara kerjanya? Dan kok bisa lampu ini menjadi begitu terkenal dengan hemat energinya? Dan harganya agak sedikit mahal lah dibanding lampu bohlam.
Sesuai namanya, lampu neon/TL tersusun dari tabung yang berisi sedikit gas mulia seperti argon atau neon, dan juga sedikit air raksa. Pada bagian dalam tabung tersebut juga diberi lapisan putih yang terbentuk dari bahan kimia, umumnya kalsium. Pada kedua ujung tabung terdapat filamen yang jika dipanaskan akan memancarkan elektron. Elektron ini mengalir lewat tabung ke ujung satunya. Selama melewati tabung, elektron akan bertumbukan dengan atom air raksa yang sudah menguap karena panas. Tumbukan ini akan menghasilkan energi yang kemudian diserap oleh atom air raksa. Energi tersebut kemudian dipancarkan kembali dalam bentuk ultraviolet. Lapisan putih pada tabung kemudian menyerap energi ultraviolet ini dan memancarkannya sebagian, sehingga terjadilah perpendaran. Inilah yang kita lihat sebagai cahaya lampu.
Lalu mengapa lampu ini bisa lebih hemat dari lampu pijar? Ini karena panas yang diperlukan untuk memanaskan filamen agar memancarkan elektron tidak terlalu besar. Selain itu proses perpendarannya juga tidak memerlukan energi panas. Bandingkan dengan lampu pijar yang membutuhkan panas cukup besar karena harus membuat filamen benar-benar memancarkan cahaya. Akibatnya, lampu pijar juga menghasilkan panas yang sebenarnya tidak diperlukan
Artinya lampu ini memnfaatkan gas mulia untuk meningkatkan efisiensi energi cahaya, sehingga maksimal dan minim untuk perubahan energy panasnya,
Kira kapan ya bisa buat lampu yang maksimal cahayanya dan minim perubahan menjadi energy panasnya?
Jangan lupa komennya !!!

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment