Isu gelobal warming telah begitu mendunia sampai-sampai negera-negara di dunia mulai bersatu padu untuk membahas hal ini.
Ternyata ada pandangan berbeda tentang hal masalh ini, saya sebut saja global cooling. Nah lebih lengkap baca saja ya….
Pendinginan Global ada lah menurunnya tingkat suhu udara yang sangat drastis, secara alami , suhu bumi lebih rendah dari rata – rata suhu biasanya. Hal ini juga dikaitkan dengan adanya planet X nibiru yang akan datang.
Ingatkah pelajaran di Sekolah Menengah tentang Zaman es? Kisah ini merupakan petunjuk bahwa Planet Bumi senantiasa mengalami perubahan periodic. Dan yang dimaksud bukan hanya perubahan kutub saja. Ingat fosil gajah mammoth beku yang ditemukan di Kutub? Saat diteliti, dalam lambungnya masih ada tanaman tropis yang baru saja dimakan. Ini membuktikan, mammoth tersebut membeku dalam sekejap! Istilah zaman es bukan berarti perubahan yang bertahap, tapi instant.
Ingat film "The Day After Tommorow"? Kira-kira secepat itulah pergerakan esnya! Dan ini terjadi setiap kali Planet X mendekat.
Aku akan perdalam sedikit soal Zaman Es sebelum kita lanjut ke Planet X, karena…inilah yang akan terjadi nanti.
Zaman Es Akan Terulang Lagi
Teman-teman, baca tulisanku ini dengan seksama. Ambil segelas minuman, dan baca dengan teliti…Ini SERIUS. Ini bukan bacaan sambil lewat. Kita sedang menjelang zaman es, bukan pemanasan global. Sebab :
- Kita bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global. Dalam kadar maksimal, hanya 3 % gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan umat manusia. Jumlah CO2 dalam udara saat ini menyerap hampir semua radiasi yang ada. Jadi, tak ada hubungan antara kaitan jumlah kadar CO2 dan radiasi.
- 17.000 orang imuwan menandatangani petisi yang menyatakan bahwa CO2 yang dihasilkan manusia bukanlah penyebab pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 sebanyak 30 % persen di atmosfir kita dalam 100 tahun terakhir adalah akibat kenaikan suhu laut. Dan naiknya temperature laut disebabkan meningkatnya gempa dan aktivitas vulkanik.
- Selama ini kita belajar di sekolah bahwa Zaman Es hanya terjadi sekali dalam sejarah. Tapi, nyatanya, Zaman es terjadi beberapa ratus kali.
- Matahari bersifat elektromagnetis. Inilah yang mengakibatkan timbulnya bintik matahari, yang terus bertambah. Bumi juga bersifat elektromagnetik. Pada waktu-waktu tertentu, kutub magnetic akan berubah. Dan perubahan ini diakibatkan perubahan pada tata surya kita.
- Di masa lalu, saat perubahan kutub terjadi, dibarengi juga dengan aktivitas vulkanik, gempa, zaman es dan kepunahan. Terjadi secara serentak. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Bayangkan, dalam satu malam, suhu bisa turun 20 derajat!
- Zaman es berulang secara periodik setiap 11.500 tahun.
- Satu inci hujan menghasilkan 10 inci salju. Di tahun 2007 ini, Colorado tertutup salju setinggi 30 kaki dalam satu kali badai saja. Baca kisahnya di www.iceagenow.com/Record_Lows_2007.htm
- Saat ini, Kutub Artik memiliki suhu yang cukup dingin untuk mengakibatkan Zaman Es. Yang dibutuhkan Cuma tambahan kelembaban sedikit saja, untuk menghasilkan lebih banyak salju. Saat ini dengan meningkatnya temperatur air laut akibat pergerakan vulkanik, kelembaban semakin meningkat di Kutub Artik.
- Untuk melihat daftar Glasir (glacier) yang mulai terbentuk saat ini, lihat situs http://www.iceagenow.com/ Data ini tidak dimuat oleh media massa. Besar kemungkinan, kita semua akan mengalami Zaman es.
- Film "An Inconvenient Truth"-nya Al Gore menyesatkan banyak orang. Informasi yang benar dalam film tersebut hanya soal semakin meningkatkan temperature air laut akan memicu kemunculan Zaman Es dalam waktu sekejap
sumber dari fakta2 di atas, mana?
ReplyDeleteberita ttg 17rb ilmuwan, yg nmr 5 juga...
terimaksih.....
Deletebeberapa fakta yang saya dapatkan
tentang bebrapa puncak dari kenikan co2 justru penurunan suhu dalam grafiknya....dan co2 dari manusia hanya 3% artinya pengauhnya tidak banyak.
pertanyaan berikutnya algore adalh orng yang mempopulerkan GW. bgt pula amreika. dan ketika pertemuan negra? amreika dman? dan dengan kesepatan ini hanya negara industri yang boleh melanjutkan industrinya sedngkan negara berkembang tidak boleh membangun industri krn co2 akan meningkat.
secara on line susah bagi say memrikan fakta. namun saya sdh melihat grafik yang sesuai antar kenaikan co2 dan kenaikan suhu... dan simulasi mengenai peningkatan tinggi air laut cendrung tidak sesuai dengan prediksi yang berlebihan mngnai peningkatan air laut.....jurnal mengenai ini sulit di dapat dan dikenal dengan pandangan skeptik global warming. coba
tambahn info disni..
http://blog.budaya-tionghoa.net/tionghoa/pandangan-skeptis-terhadap-global-warming/
simulasi kurun waktu dibumi jagan hanya pada tahun terkhir saja dan coba tahun jauh sebelumnya agar dapat diketahuai suatu pola berulang beribu tahun.....
Saya melihat sendiri petisi para ilmuwan itu dimuat di koran luar negeri waktu saya perjalanan ke EROPA sekitar awal 2012.
ReplyDeleteKalau ada tulisan yang menarik boleh share di tempat kami juga.
Berikut contohnya:
http://www.news.tridinamika.com/1320/gadis-remaja-penemu-alat-pengisi-penuh-baterai-ponsel-selama-20-detik
klo seperti itu, coba jelaskan kepada saya :
ReplyDelete1. mengapa volume air laut setiap tahunnya meningkat ?
2. klo penyebab global cooling adalah planet x, lantas penyebab planet x itu dtng karena apa ? apa karena manusia jg ? atau dy punya periode ?
itu dlu
terimaksih atas pertanyanya,
Delete1. sebenarnya air di bumi tidak mengalami perubahan volume namun yang terjadi adalah perubahan wujud h20 menjadi padat cair dan gas.
melanjutkan isi tulisan ini bagi penulis c02 bukan penyebab utama seandainya volume air laut meningkat. ada banyak sekali penyebab lain.
a. terjadi pendangkalan laut, karena air laut bersal dari sungai sehingga memungkinkan material yang terbawa oleh air dari sungai sampai ke laut.
b. serapan tanah akan air hujan menurun karena telah banyak bagunan di kota besar dunia. sehingga air tanya mengalami kekurangan debit dan laut meningkat debit nya
c. pembangunan peleabuhan melakukan penimbunan bagian pantai, jika ada 1000 pelabuhan ?
d. kasus di berbagai daerah bayak pantai yanag mengalami abrasi , sehingga menambah kedangkalan laut pada daerah tertentu,
sedangkan untuk pertanyaan kedua,
2. menurut yang saya tahu gejala umum perubahan ini terjadi secara periodik, seperti d tuis di atas 11.500 tahun, namun saya tidak menafikkan adanya pengaruh aktifitas manusia yang ikut andil memper parah keadaan, misalnya gas co, dll.
saya lebih tertarik pada penambangan mineral, gas dan minyak bumi, berpengaruh bessar dalam ekstrimnya keadaan bumi. tp blum punya referensi. mungkin kita bisa diskusiakn lagi.....maf kalau kurang....
Artikel yg menarik menurut saya. Menyambung pertanyaan sblumnya, apakah sumber artikel anda hanya berasal dari dua link di atas ???
ReplyDeleteApalagi kita bicara masalah isu global atau yg lebih tepatnya asumsi global. hehehe, mkasih atas tanggapannya.
sebenarnya, ide ini muncul dr perkuliahan perubahan iklim. saya tersentak mendengar dosen say mengatakn kalau dahulunya beliau mengajarkan hal yang salh mengnai perubahn iklim. beliau pernah mengucapkannya kepada mantan mentri rahmat witoelar.(lingkungan hidup), setelah itu ada debat mngenai ini yang dilaksankan d unhas dan audiens menangapi dengan mayoritas merubah para digmanya tentang global warming. kalau refernsinya ada bukan hanya di internet. dan tulisan ini sebenrnya pernah di tulis dan saya ambil di internet. untuk menguatkan pandangan penulis dari bahn perkuliahan. sebenrnya penulis hany ingin membuat pandangan yang lebih menyeluruh tentang ini krn hampir smua di materi sekolah sudah masuk tentang global warming. dan sedikit keganjalan yang saya dapat adalh seolah-olah negara berkembang tidak akan maju industrinya karena tdk boleh menurut pertemuan tentang ini. dan biar negara maju yang membayar kebradaan hutan dinegara seperti indonesia. jadi negara berkembang akan tetap di bawah kekuasan ekonomi amerika. mungkin tren bahasanya di sebut jual beli c02. padahal c02 bukan sebagai pelaku pemansan global menurut mereka. misalnya juga co2 itu tidka terliha toleh mata tapi selalu di citraan dengan cerobong asap pabrik....bgt menurut penulis. sayangnya indonesia pelum punya peneliti yang mampu lebih serius akan hal ini. dan mungkin semua bidang. kebanyakn refensi kita dari luar sehingga memungkinkan informasi bisa di setting. karena secara tidak langsung menimbulkan monopoli pengetahuan tentang global warmign....(pandangan skeptis global warming)
Deleteyang saya sarankan kepada anda,,,be positive thinking aja dulu,,,sebagai saintis,,jangan anda tersesat pada paradigma "all about conspiration and politic",,jangan karna membenci amerika dan sekutu2nya maka anda akan terus skeptis dari apa yang didapatkan dari sana,,,memang sikap kritis harus dimiliki oleh saintis,,tapi sikap kritis itu harus dibarengi dengan pembuktian lewat penelitian juga.
Deletetrimakasih....sebnrnya jg dugaan semcm itu muncl bernjk dr pemkirn ilmiah, tp utamnya bgaimna kita harus mandiri terhdap keilmuan saints....jgn selalu bergantng dan merubh paradigma praktis massyarkat..dan coba merubah dir juga...trimksh saranya bang...smog kita bisa saling mengigtkan....agar peneliitan bukan hnya jadi proyek tanpa aplikasi d masyarakt...
Deleteada yg warming ada yg cooling,.., intinya change.,.,climate change.,.,
ReplyDeletekarena alam slalu memberi keseimbangan.,.,
dimana ada bagian yg signifikan brubah menjadi lebih panas..,maka ada yg signifikan brubah menjadi dingin.,.,
ada daerah yg curah hujannya smakin berlimpah,.. maka ada daerah yg curah hujannya semakin berkurang,.,.,
keren artikelnya
ReplyDeleteAaah universe...how cute the way you work to balance yourself :*
ReplyDeleteMisi gan, bgaimana pndpat ente ttg kenaikan suhu itu tanda perubahan iklim??
ReplyDeleteMantaps,,,,lanjut bray,,,kita jgn sape terus² an di bodohi barat,,,apalgi udh masuk pljrn sekolah,,,yg paling nyesek tu teori darwin ,,nenek moyang kita Onta.. Padahal baru TEORI.
ReplyDelete