6 Juni 2013. Peneliti telah mampu melakukan telepor informasi dari cahaya menuju cahaya lain pada tingkat kuantum selama beberapa tahun. Pada tahun 2006, para peneliti di Institut Niels Bohr berhasil melakukanya, pada cahaya dan gas atomik. Sekarang kelompok penelitian telah berhasil melakukan teleport informasi antara dua awan atom, bukan hanya satu atau beberapa kali, tapi berhasil melakukannya setiap saat.
Hasilnya diterbitkan dalam jurnal ilmiah, Nature Physics.
"Ini adalah langkah yang sangat penting pada bidang penelitian informasi kuantum, dan telah mencapai hasil yang stabil sehingga setiap usaha akan berhasil," kata Eugene Polzik, profesor dan kepala pusat penelitian Quantop di Niels Bohr Institute di University of Copenhagen.
Percobaan ini dilakukan di laboratorium kelompok riset,tepat pada ruang bawah tanah di bawah Niels Bohr Institute. Ada dua wadah kaca, masing-masing berisi awan yang terdiri dari miliaran gas atom cesium.
Kedua wadah kaca tidak terhubung satu sama lain, tetapi informasi terkirim secara teleport dari satu kaca awan menuju wadah lain dengan menggunakan sinar laser. Cahaya dikirim ke dalam wadah gelas pertama dan kemudian fenomena kuantum terjadi, cahaya dan gas terjerat. Bukti kalau keduanya terjerat, mereka telah membentuk hubungan kuantum – mengalami singkronisasi.
Kedua wadah kaca dalam keadaan tertutup dalam ruang, bersama medan magnet dan ketika sinar laser (dengan panjang gelombang tertentu) menghantam gas atomik, elektron terluar dalam atom bereaksi seperti jarum magnet - dengan menunjuk ke arah yang sama. Arahnya bisa naik atau turun, dan arah ini yang membentuk informasi kuantum, dengan kondisi yang sama pada informasi komputer biasa terdiri dari angka 0 dan 1(binary).
Gas sekarang memancarkan foton (partikel cahaya) yang berisi informasi kuantum. Cahaya dikirim ke tabung gas lain dan informasi kuantum sekarang dibaca dari cahaya dan diterima oleh detektor. Sinyal dari detektor dikirim kembali ke wadah pertama dan untuk menyesuaikan arah atom elektron tentunya mengenai sinyal yang dikirimkan. untuk menguji teleportasi dari wadah kedua terhadap wadah pertama.
Metode baru
Percobaan dilakukan pada suhu kamar dan karenanya atom gas bergerak pada kecepatan 200 meter per detik dalam wadah kaca, sehingga mereka terus-menerus menabrak dinding kaca dan dengan demikian memungkinkan kehilangan informasi yang mereka baru saja dikodekan. Namun kelompok peneliti telah mengembangkan solusi untuk ini.
"Kami menggunakan lapisan semacam parafin pada interior kaca agar gas atomic untuk tidak kehilangan coding mereka, waupun menabrak dinding kaca," jelas Profesor Eugene Polzik. Kedengarannya seperti solusi yang mudah, namun pada kenyataannya begitu rumit dalam pengembangkan metode. Unsur lain dari penelitian ini pengembangkan detektor yang meregister foton. Di sini para peneliti mengembangkan detektor yang sangat sensitif dan sangat efektif dalam mendeteksi foton. Agar Percobaan ini bekerja setiap saat.
Ini dilakukan dalam kondisi tes di laboratorium dan cukup untuk penerapan lainnya dalam masyarakat yang lebih luas! Dalam percobaan, kisaran teleportasi adalah ½ meteran - hampir tidak mengesankan di dunia, di mana informasi harus diangkut di seluruh dunia dalam waktu singkat.
"Kisaran ½ meter ini sepenuhnya disebabkan ukuran laboratorium," jelas Eugene Polzik dengan senyum lebar- "kita bisa meningkatkan jangkauan jika kita memiliki ruang dan, pada prinsipnya, kita bisa melakukan teleport informasi, Misalnya, untuk satelit. " Hasil yang stabil merupakan langkah penting menuju jaringan komunikasi kuantum masa depan.
Sunday, June 9, 2013
Trobosan Baru 2013! Teleportasi Informasi jarak jauh dengan Quantum, cek
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
keren banget buat dibaca artikelnya
ReplyDeletesitus resmi axis